PERBANYAKAN
TANAMAN SIRSAK
Dalam rangka
pengembangan sirsak, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah penyediaan
benih sirsak bermutu dalam jumlah cukup, waktu singkat dengan harga memadai. Produksi
benih sirsak dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu perbanyakan dengan
biji, dengan sambung pucuk dan dengan okulasi.
1.
PERBANYAKAN GENERATIF (Melalui Biji)
Tanaman sirsak dapat diperbanyak dengan
biji dari buah yang terpilih dan cukup tua akan menghasilkan tanaman dengan
cukup banyak dalam waktu yang singkat. Benih yang berasal dari biji dinilai
baik karena memiliki akar tunjang sehingga cukup kuat, namun akan mengalami
penyimpangan sifat dari pohon induknya. Syarat pohon induk yang akan diambil buahnya
antara lain produktif, berasal dari varietas unggul, memiliki pertumbuhan yang
sehat dan minimal berumur lebih dari tiga tahun serta bebas dari hama dan
penyakit. Cara penanganan penyemaian biji sirsak sebagai berikut :
v Buah
sirsak yang dipetik dari pohon induk dipilih yang besar, sehat dan kualitas
bagus dibelah kemudian diambil bijinya. Kemudian biji dipisahkan dari daging buahnya
dicuci bersih dengan air. Biji yang sudah bersih kemudian dikering-anginkan,
v Penyemaian
biji dapat dilakukan dengan dua cara yaitu disemai dalam persemaian kemudian
dipindah ke polybag dan cara kedua langsung disemai kedalam polybag,
v Untuk
tempat persemaian dapat digunakan kotak plastik yang diisi media campuran
tanah, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Biji sirsak disemai dengan jarak rapat
dengan kedalaman semai 1-1,5 cm, kemudian ditutup dengan media semai.
Kelembaban tanah dijaga jangan sampai kering atau tergenang,
v Setelah
benih berdaun 4-5 helai (berumur 5-6 minggu) benih segera dipindah tanam kedalam
polybag yang berisi media campuran tanah dan pupuk kandang (2:1). Benih ditanam
satu batang tiap polybag,
v Polybag
yang sudah ditanami benih sirsak disusun berjajar dan diberi naungan yang tidak
terlalu rapat. Perawatan benih meliputi penyiraman, pemupukan serta pengendalian
hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan 2 hari sekali terutama bila tidak turun
hujan. Perkiraan dosis pemupupukan dilakukan setiap 15 hari berupa larutan
pupuk NPK sebanyak 10-20g/10 liter air, disiramkan 100 cc/polybag. Setelah
berumur 3-4 bulan di persemaian bibit dapat ditanam di lapang (kebun).
2.
PERBANYAKAN
VEGETATIF
a.
Persiapan
batang bawah
Untuk perbanyakan cara vegetatip
diperlukan batang bawah dari biji yang berasal dari buah varietas unggul pohon sirsak
yang mempunyai keunggulan sifat-sifat tertentu seperti tahan terhadap penyakit
layu Fusarium. Perlakuan biji hingga siap untuk perbanyakan vegetatip sama
seperti yang dilakukan pada perbanyakan melalui biji.
b.
Persiapan entris
Batang atas (entris) yang akan digunakan
untuk sambung pucuk harus berasal dari tunas pucuk yang sehat, normal dan
berdiameter sama atau sedikit lebih kecil dari pada diameter batang bawah.
Pengambilan entris di lakukan dengan cara memotong tunas pucuk sepanjang 5 cm
(3 ruas) dengan gunting pangkas yang tajam dan bersih. Pengambilan entris dilakukan
pada saat entris cukup kering (tidak basah), karena air yang ada pada permukaan
entris dapat memudahkan hadirnya patogen yang dapat mempengaruhi keberhasilan penyambungan.
Kriteria entris yang baik adalah sehat dan tidak cacat (tidak terserang hama
& penyakit), segar, mentik (mata tunas sedikit menonjol), tidak dalam
keadaan dorman dan dan mudah dikupas.
c.
Perbanyakan melalui sambungan
Penyambungan benih sirsak umumnya lebih
mudah dan lebih berhasil dilakukan dengan teknik sambung pucuk. Batang bawah
yang telah mencapai kondisi siap sambung (umur 4 bulan, berdaun 6-8 helai),
pada ketinggian 30 cm di bagian tanaman arah ke pucuk dipotong kemudian
dibelah dengan pisau okulasi yang tajam dan bersih. Daun yang tersisa pada
batang bawah harus tetap dipertahankan, selanjutnya entris yang telah disiapkan
diambil dan dasar entris disayat kedua sisinya menipis ke arah bawah, kemudian
kedua luka sayatan tersebut (batang bawah dan entris) dilekatkan dan dibalut
dengan irisan plastik. Pada saat penyisipan harus dipastikan kambium entris
bersatu dan menempel dengan kambium batang bawah. Setelah itu dilakukan
penyungkupan entris dengan kantong plastik transparan untuk menjaga agar
kelembaban tetap tinggi dan mengurangi penguapan dari entris. Penyungkupan
dengan kantong plastik ini harus dilakukan sampai pada bagian sambungan/ikatan
sambungan (Gambar 2). Tanaman sambungan ini selanjutnya ditempatkan di tempat
yang ternaungi (dalam rumah benih) dan dipeliharan secara optimal dengan melakukan
penyiraman secukupnya dan penyiangan. Penempatan benih ini dilakukan secara
teratur dan berkelompok seperti benih dari biji. Sungkup plastik dilepas
apabila mata tunas pada entris telah pecah, sedangkan tali pengikat sambungan
tetap dibiarkan sampai bibit siap ditanam.
3.
PERBANYAKAN MELALUI OKULASI
Persiapan batang bawah dan entris sama
dengan perlakuan pada peranyakan sambung pucuk, bedanya terletak pada
pengambilan mata untuk okulasi. Kalau pada okulasi mata tunas yang diambil
hanya satu kemudian dilakukan penempelan. Pelaksanaan okulasi diawali dengan
menyayat bagian kulit batang bawah kemudian dilakukan penempelan dengan entris,
di mana ukuran sayatan dan entris diusahakan sesama mungkin. Mata tempel
(entris) yang telah dilekatkan pada batang bawah kemudian diikat sebagaimana
perlakuan pada sambung pucuk. Keuntungan sistem okulasi adalah penghematan
entris, sehingga tidak merusak postur dari pada pohon induk.
4.
PEMELIHARAAN
BENIH SAMBUNGAN DAN OKULASI
Pemeliharaan benih tanaman sambungan dan
okulasi meliputi penyiraman, penyiangan dan pemupukan dengan pupuk NPK dosis
1-3 g/benih yang dilakukan 2 minggu sekali. Pengendalian hama/penyakit sesuai
dengan kebutuhan. Benih sambung pucuk dan okulasi ini siap tanam setelah
berumur + 3 bulan setelah sambung.
0 komentar:
Posting Komentar